Media sosial di masa depan yang aku bayangkan

Dunia begitu cepat, teknologi yang 1 dekade lalu tidak terbayangkan sekarang ada disini.

apa itu? kecerdasan buatan

sekarang semua orang memakai itu dimana banyak orang beranggapan itu bermanfaat (ya memang bermanfaat), ada yang buat curhat, belajar skill baru, membantu pekerjaan dan hal baik lain.

barusan adalah sedikit dari banyaknya manfaat baiknya. namun akhir-akhir ini aku mendapat beberapa hal di berita, bahwa terdapat referensi tidak valid pada jurnal terkenal di satu tempat, karena apa? ya, kecerdasan buatan. banyak orang terlena karena mudahnya mencari sumber, mudahnya mencari informasi yang melupakan bahwa itu masih harus di validasi manusia, kebenaran yang bias d kiecerdasan buatan membuat banyak atau beberapa argumen tidak benar seperti yang sebenarnya.

sekarang, google merilis google veo 3 yang dimana membuat video realistis yang ada suara seperti suara aslinya (meskipun sedikit terlihat beda sama yang benar-benar video asli). ini menyebar luas dan seakan membanjiri konten, timeline, fyp di media sosial.

gimana ketika itu semua akan too much dan menjadi sosial yang palsu, bukan sosial riil yang ter-mediakan? bagaimana jika banyak hal ambigu yang membanjiri media sosial dimana batasan antara fakta dan palsu sangatlah tipis.

diawal, menurutku kenapa ada media sosial? itu karena orang ingin terhubung lebih mudah dengan orang lain dan mendapat informasi lebih cepat. namun gimana ketika itu sudah dibanjiri konten atau muatan yang dimana yang diragukan keasliannya? apakah itu hasil kecerdasan buatan? apakah itu kejadian benar benar nyata? apakah orang orang akan tetap menggunakan media sosial seperti dulu kita menggunakannya? ataukah orang-orang menjadi mudah terpedaya? apakah orang orang perlahan lahan mulai meninggalkannya dan membuat kelompok kecil? atau orang akan hidup berdampingan dengan ambiguitas?

and in the end, all the questions I’ve asked still spin in my mind — quietly